Ku dengar nyanyian kemerdekaan berkumandang
dengan irama nada yang berkobar
membara.. memanas... membakar cakrawala
menjadi saksi merdekanya indonesia
aku bertanya dengan penuh tanda tanya ...
apakah ini semua realita kemerdekaan..
Indonesia telah merdeka kawan..
Indonesia telah berdiri kokoh kawan...
tapi semua hanya pernyataan mulut saja
lihatlah bocah-bocah kotor di sudut kota,
lihatlah kemiskinan yang menggenangi ibu kota,
lihatlah koruptor yang merajalela..
seakan pemerintah buta akan realita
WELCOME TO MY BLOG'S
Jumat, 11 September 2015
Selasa, 20 Januari 2015
Sang Mentari
Ingin ku tak memliki matahari
Melenyapkanya dari kehidupan ini
Kanku hapus cahaya mentari
Dan ku ganti dengan sinar bulan
Tapi kini ku sadari
Kehidupanku gelap tanpanya
Tak ada sinar yang menerobos jiwa
Hingga aku tak bisa terbangun
Dari tidur malamku
Dan kini dia kembali
Memberi cahaya baru
Yang bisa membangunkanku
Dari tidur gelapku
Sabtu, 27 September 2014
Kejamnya Dunia
Gelap gulita terasa hidupku
Hatiku yang terselimuti oleh jubah hitam
Luka hati ini terasa tak bisa terobati
Jiwaku
kini terasa mati
Sampai
kapan kanku jalani hidupku seperti ini
Arah
jalan yang begitu sunyiMembuatku bimbang dengan segalanya
Kasih sayang yang dulu hangat
Kini
sirna ditelan emosi
Kau lilit aku dengan kebencian
Dendam
yang amat dalam
Hingga
aku tak bisa bangkit dari keterpurukan
Apakah
ini takdirku
Aku
rela jika hidupku merana
Tapi,
jangan kau biarkan saudaraku merana juga
Cukup
aku yang merasakan
Pahitnya
isi dunia yang begitu kejam
Jumat, 26 September 2014
Kehancuran
Saat ini nyanyian hati tak terdengar lagi
Kini hanya goresan luka yang amat dalam
Yang membuatku lemah tak berdaya
Rindu yang dulu hilang
Kasih sayangmu kini telah pudar
Hatiku kian membeku
Saat ku dengar kata itu dari mulut manismu
Kata yang begitu membuatku terpaku
Membuat jiwaku tersiksa
Begitu hancurnya hati ini
Menerima kenyataan yang tak ku harapkan
Rabu, 17 September 2014
Pesan Rembulan
Disaat pagi menjelang
Embun yang menebarkan basahnya
Burung burung berkicau dengan bebas
Tanpa mengenal dosa
Angin yang berhembus tenang
Bersama dengan desahan nafasku
Jantungku mulai berdebar kencang
Saat angin mengirimkan pesan kepadaku
Cakrawala melihatku dengan senyuman
Merasa tahu apa yang aku pikirkan
Apa yang aku rasakan
Sungguh hari yang tak ku duga
Melihat rembulan di pagi buta
Dengan pancaran sinar yang menawan
Membuatku terbang di langit bebas
Hati Kecilku
Dibalik hati kecilku terselip rindu
Rindu pada sang mantan kekasi
Yang telah lama hilang tanpa pesan
Telah lama tak bertemu
Tersimpan banyaknya kisah
Yang takan pernah ku buka
Di depan jutaan bintang
Walau kadang mengingatkanku pada memory kelam
Mengingatkanku pada kedustaan
Namun entahlah
Begitu buta cintaku olehnya
Hingga aku tak dapat melupakan wajahnya
Sampai saat ini dan detik ini
Dan entah sampai kapan lagi
Langganan:
Postingan (Atom)